19 July 2012

Terus Melaju

Akhirnya datang juga hari ini, dimana saya memasuki Sabuga, memakai baju toga, mendengar nama saya dipanggil, menjabat tangan Rektor dan mendapatkan ijazah. Tiba saat dimana saya menjadi bukan mahasiswa. Perasaannya campur aduk. Senang, sedih, takut, gembira, deg-degan bercampur layaknya mie kocok. Satu momen yang tidak pernah saya bayangkan. Saat saya SMA, saya membayangkan saya  memakai jas almamater ITB yang dipakai alumni-alumni 28. Ketika saya memakai jas almamater, saya membayangkan saya memakai baju kepanitian PROKM. Ketika saya mengikuti rangkaian SWASTIKA (Osjur) saya membayangkan, saya akan segera memakai Jahim kebanggaan. Tapi selama perkuliahan berlangsung, ketika menjalani ujian-ujian, berkunjung ke kota lain untuk menyelesaikan tugas studio, selama perjalanan saya menyelesaikan Tugas Akhir, saya tidak pernah membayangkan akan berdiri di Sabuga memakai kebaya dan bertoga. Sungguh jauh dari bayangan saya.  Jangankan memakai toga, berdiri di depan dosen penguji pun, saya tidak pernah bayangkan. Tapi toh ini akhirnya terjadi juga. Akhirnya hari ini berlalu juga. 

Selalu, ketika melihat ke belakang, melihat masa lalu, selalu ada senyum. Walau kenangan tersebut adalah kenangan pahit dan menyedihkan, tetap ada senyum yang menghiasi bibir. Kalau tidak ada senyum, berarti masa-masa tersebut belum menjadi masa lalu. Masih ada yang tertinggal. Entah itu benci, suka yang tidak terbalas ataupun belum bisa menerima kekalahan. Jika kita melihat ke belakang dan mampu tersenyum, itu berarti kita bisa menerima semua yang telah terjadi dengan ikhlas. Saat kita ikhlas, semuanya akan terasa manis. Terkadang saking manisnya, seseorang bisa terpaku dan terus melihat ke belakang. Jelas saja, karena jika dibandingkan dengan melihat ke depan, melihat ke belakang lebih menyenangkan. Jalan di depan terlalu bercabang dan tidak pasti.

Tapi pada akhirnya kita harus memilih dan melewati jalan yang kita pilih. Tanpa di sadari, seiring berjalannya waktu, kita akan berhasil melewatinya, dan apa yang terjadi di perjalanannya akan menjadi masa lalu. Dan selalu, jika menengok kembali ke belakang, kita akan tersenyum. Saat ini akan menjadi masa lalu di masa depan. So, all we have to do is the best we can do and keep heading forward walaupun selalu ada rasa takut.



03 July 2012

Kata Mutiara

Kadang ketika pikiran negatif menghujam pikiran, ingat...

Aku adalah seperti apa yang hamba-Ku sangkakan kepada-Ku
(Al-Baqarah : 216)

kalau dari awal sudah berpikiran negatif, maka pikiran negatif tersebut yang akan jadi kenyataan, so be positive! :)

Kalau sudah berusaha keras, tapi selalu ada kesulitan yang menghadang, ingat...

Maka sesungguhnya setelah kesulitan, ada kemudahan
Sesungguhnya setelah kesulitan, ada kemudahan
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap 
(Al-Insyirah 5-8)
sesudah kesulitan PASTI ada kemudahan, itu sudah menjadi janjiNya. Bahkan kalimatnya diulang dua kali. Manusia bisa lakukan hanya kerja keras dan berdoa. Jika tidak terkabul percayalah, bahwa itu menjadi yang terbaik buat kita.

dan ketika harapan itu terkabul, ingatlah..
Alhamdulillahirabbilala’min
Segala Puji bagi Allah, Tuhan  Semesta Alam
karena semua harapan tersebut terkabul karena Allah :) 


NB : sulit sekali mencari kata-kata yang ingin disampaikan di awal buku Tugas Akhir saya. Namun, setelah mengingat-ingat apa yang telah dilalui selama 5 bulan pengerjaan Tugas Akhir ini, kalimat-kalimat di atas muncul. Setidaknya ketiganya adalah kalimat-kalimat Allah yang saya pegang dalam pengerjaan Tugas Akhir saya. Semua kesulitan akan berlalu ketika kita berani menghadapinya :)