Yang pertama memanah. Tidak semua pria muslim bisa memanah saat ini, di zaman yang serba modern ini. Namun yang dapat diambil dari kegiatan memanah ini adalah pencapaian target. Dalam peperangan, pemanah bisa menentukan sudut panah dan memperhitungkan jarak sehingga bisa mencapai musuh. Filosofi yang dapat diambil dari memanah ini adalah, seorang pria harus bisa menentukan target, memperhitungkan rencana ke depan karena kaum pria adalah pemimpin.
Yang kedua adalah berkuda. Sama seperti memanah, di zaman seperti ini, tidak semua pria bisa berkuda dan meminati berkuda sebagai cabang olah raga. Tapi satu nilai yang dapat diambil dalam olahraga berkuda ini. Jika berkuda, seseorang harus bisa mengendalikan kuda tersebut. Tapi untuk mengendalikan kuda tersebut, haruslah dengan perilaku yang baik. Kuda akan sulit dikendalikan ketika dia tidak mengenal pengendalinya. Jika dikaitkan dengan masa sekarang, pria itu harus bisa mengarahkan massa. Mengarahkan tapi tidak mengekang dan tidak dengan paksaan.
Yang ketiga adalah berenang. Ketika berenang, satu hal yang penting untuk dilakukan, tidak panik. Ketika kita tidak panik, maka tidak perlu tenaga yang besar untuk mengendalikan diri di atas air. Sudah jelas, dari berenang ini, satu hal nilai yang dapat diambil, yaitu pria tidak boleh panikan, karena pria nantinya yang menjadi pemimpin yang memutuskan sesuatu.
Itulah pendapat dari salah satu anggota Aleut! kemarin. Dia mendapatkan pelajaran itu dari guru ngajinya. Cukup menarik dan menambah wawasan. Saya setuju sekali dengan pendapat tersebut mengingat memanah dan berkuda sudah tidak relevan lagi dilakukan saat ini. Walaupun masih ada sih beberapa orang yang mempunyai minat khusus di kedua olahraga ini :)
what a great article you wrote here :) keep writing
ReplyDelete