27 July 2011

Hikmah...

Hampir dua bulan ini saya Kerja Praktek di suatu instansi. Beberapa hikmah saya dapatkan, walaupun bukan tentang planologi.

Ilmu planologi yang saya dapatkan sangat sedikit secara teori, tapi ilmu kehidupan banyak yang dapat saya ambil. 2 bulan ini adalah saat saya baru mulai menjejakkan kaki di dunia yang sebenarnya. Tentang kegigihan orang-orang Jakarta dan sekitarnya untuk terus hidup. Tentang keluarga besar saya yang terlalu lama saya tinggalkan karena keasikan mendalami perkuliahan di Bandung.

Saya datang ke Bandung, dengan penuh cita-cita, penuh dengan mimpi, penuh kebanggaan.Penuh kecintaan terhadap kampung halamanku Jakarta, yang ingin sekali saya benahi.

Awalnya saya pulang 2 minggu sekali ke Jakarta. Tapi lama-kelamaan, Bandung lebih menyenangkan daripada Jakarta, penuh kebebasan yang tak pernah saya dapatkan ketika berada dekat dengan keluarga saya. Penuh dengan idealisme mahasiswa yang ingin membangun negerinya.Dalam dua bulan ini, saya merasa lebih dekat dengan orangtua saya, tahu apa yang menjadi kesusahan mereka. 

Awalnya saya hanya ke Bandung dengan niat menuntut ilmu demi membangun Jakarta yang lebih baik, demi menyebarluaskan pariwisata Indonesia ke seluruh pelosok dunia, demi membangun yayasan sendiri dan sekolah impian.Lama kelamaan saya lupa impian saya itu. Dua bulan ini adalah fase dimana saya mengingat lagi impian itu dan merencanakan ke depannya. Tentunya dengan lebih relialistis.

Di sini saya belajar, hidup di Ibukota ini perlu perjuangan, bukan hanya perjuangan bangun pagi, menerobos lalu lintas yang berbahaya ataupun pulang malam karena lembur. Hidup di Jakarta itu membutuhkan keberanian yang luar biasa, keteguhan hati yang super dan kemauan yang kuat. Tanpa itu, orang hanyalah raganya saja. Tidak hidup. Hidup hanya rutinitas yang kamu anut sampai tua dan membuatmu tidak berkembang.

Saya belajar juga tentang keikhlasan. Ikhlas bekerja di tempat yang tidak sesuai keinginan, ikhlas tidak mendapatkan pemandangan indah selama liburan, ikhlas mengantar teman ke "rumah terakhirnnya", ikhlas untuk memegang suatu jabatan.Ketika ikhlas, semuanya akan menjadi lancar.

Saya juga belajar, kebahagiaan dan kesuksesan bukanlah hal yang patut ditunggu, harus dikejar sekuat tenaga. Diam memikirkan mengapa hal ini terjadi, mengapa bisa begitu terlalu akan membuang waktu, lebih baik berpikir cepat dan bergerak cepat karena pasti Allah memberikan jalan keluar bagi hambaNya yang berdoa dan berusaha.

semua itu saya pelajari, saya dengar sejak lama, namun baru saya mengerti selama dua bulan ini.

Memang Allah selalu bisa membuat hambaNya mengerti dengan cara yang unik :)

No comments:

Post a Comment